Ada
beberapa hal yang perlu diajarkan pada anak untuk mengembangkan perilaku sehat,
yaitu
menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, dan menjauhi hal- hal
yang berbahaya untuk kesehatan.
Perilaku
sehat adalah tindakan seseorang atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang,
baik langsung maupun tidak langsung, untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya serta mencegah risiko penyakit.
Kelompok
anak usia 2- 4 tahun memiliki kemampuan belajar yang sangat cepat. Anak belajar
dari apa yang mereka lihat, dengar, dan dari pengalaman tentang suatu kejadian.
Menjaga kebersihan lingkungan
Kegiatan
paling sederhana yang dapat dilakukan anak adalah:
1. Membuang
sampah pada tempatnya,
2. Meletakkan
sepatu pada tempatnya,
3. Menutup
mulut pada saat batuk dan bersin,
4. Menjauhi
asap rokok, asap dapur, asap pembakaran, sampah, kendaraan bermotor,
5. Membersihkan
mainannya, dan
6. Buang
air besar dan kecil di wc.
Menjaga Kebersihan Diri
Kebersihan
diri adalah kebersihan anggota tubuh dan pakaian. Adapun kegiatan untuk menjaga
kebersihan diri meliputi:
1.
Mandi.
Kegiatan mandi dilakukan minimal 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Anak
dimandikan dengan menggunakan sabun dan air bersih.
2.
Keramas.
Rambut dicuci dengan menggunakan sampo khusus untuk anak secara teratur minimal
2 hari sekali. Agar anak tertarik, lakukan kegiatan dengan cara yang
menyenangkan, misalnya dengan terlebih dahulu anak diajak untuk membeli sampo
yang dia sukai.
3.
Kebersihan
telinga. Bersihkan telinga bagian luar, dan
bagian belakang telinga dengan menggunakan waslap setiap hari pada saat mandi.
Hindari membersihkan bagian dalam telinga, sesungguhnya kotoran telinga bagian
dalam dapat keluar dengan sendirinya ketika mengunyah makanan.
4.
Perawatan
gigi. Gosok gigi bertujuan menghilangkan sisa- sisa
makanan yang menempel pada gigi.
5.
Mencuci
tangan. Kebersihan tangan yang tidak terpelihara dapat
menyebabkan penyakit. Kuman dan virus dapat bertahan hidup hingga 2 jam di atas
permukaan kulit, meja, gagang pintu, mainan, dll.
6.
Kebersihan
kaki. Kegiatan ini dilakukan ketika selesai menggunakan
sepatu yang berlama- lama, ketika hendak naik ke tempat tidur, atau saat akan
berangkat tidur.
7.
Ganti
baju. Ajari anak mengganti baju yang sudah dipakai saat
keluar rumah. Begitupun baju yang sudah dipakai seharian. Ketika anak menolak,
maka buktikan dengan memperlihatkan air bekas mencuci pakaian yang menurutnya
masih bersih. Anak akan paham dan mau menerima apa yang ibu ayah sampaikan.
8.
Kebutuhan
gizi. Pada usia 18 bulan, biasanya anak mulai sulit
makan. Dalam memilih makanan, anak dipengaruhi berbagai faktor, seperti rasa,
jumlah (piring terlalu penuh), dan cara penyajian (menarik atau tidak). Kebiasaan
makan terbina pada usia 2- 3 tahun.
Berikut hal- hal yang perlu diperhatikan orang tua agar anak mau makan:
-
Biasakan anak setiap hari mengonsumsi
makanan bergizi seimbang
-
Jadikan waktu makan saat yang
menyenangkan bukan untuk mengajarkan disiplin apalagi bertengkar
-
Anak tidak akan bisa diam setelah ia
bermain aktif
-
Perhatikan cara penyajian makanan.
Berikan porsi sedikit terlebih dahulu sehingga ia minta tambah
-
Yang penting bukanlah jumlah jumlah yang
dimakan, melainkan apa
yang
dimakan
-
Anak menyukai makanan yang disajikan
dalam piring atau mangkok, serta sendok yang sama setiap kali makan
-
Anak mungkin mau makan makanan yang sama
selama 3 hari berturut, setelah itu tidak mau memakannya lagi
9.
Kebutuhan
tidur dan beraktivitas. Setelah usia 3 tahun, kebanyakan
anak melewatkan tidur siang. Masalah tidur muncul terutama ketika anak mau
berangkat tidur. Kebiasaan berdoa, membaca cerita, dan membawa benda-benda
kesayangan akan memberikan rasa nyaman dan aman pada anak. Namun perlu diingat,
anak juga butuh beraktivitas, berikanlah kegiatan yang mengembangkan kemampuan
gerak, kecerdasan, bahasa, maupun sosial emosionalnya.
10. Mencegah kecelakaan. Agar anak terhindar
dari kecelakaan, orang tua harus melindungi anak dari bahan dan benda berbahaya
seperti obat- obatan, detergen, minyak tanah, racun serangga, mercon, pisau,
colokan listrik, kabel, kompor, setrikaan, termos air panas, dan lainnya. Hindari anak beramin dekat sumur, kolam,
sungai, dan jalan raya. Orang tua perlu mendampingi anaknya, agar tidak terjadi
hal- hal yang tidak diinginkan.
Tidak ada komentar:
Write komentar