we are

Minggu, 07 Agustus 2016

Pengembangan Perilaku Sehat Anak Usia 2- 4 Tahun

Posted by   on



Ada beberapa hal yang perlu diajarkan pada anak untuk mengembangkan perilaku sehat,
yaitu menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, dan menjauhi hal- hal yang berbahaya untuk kesehatan.
 
Perilaku sehat adalah tindakan seseorang atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya serta mencegah risiko penyakit.
Kelompok anak usia 2- 4 tahun memiliki kemampuan belajar yang sangat cepat. Anak belajar dari apa yang mereka lihat, dengar, dan dari pengalaman tentang suatu kejadian.

Menjaga kebersihan lingkungan
Kegiatan paling sederhana yang dapat dilakukan anak adalah:
1.    Membuang sampah pada tempatnya,
2.    Meletakkan sepatu pada tempatnya,
3.    Menutup mulut pada saat batuk dan bersin,
4.    Menjauhi asap rokok, asap dapur, asap pembakaran, sampah, kendaraan bermotor,
5.    Membersihkan mainannya, dan
6.    Buang air besar dan kecil di wc.

Menjaga Kebersihan Diri
Kebersihan diri adalah kebersihan anggota tubuh dan pakaian. Adapun kegiatan untuk menjaga kebersihan diri meliputi:
1.        Mandi. Kegiatan mandi dilakukan minimal 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Anak dimandikan dengan menggunakan sabun dan air bersih.
2.        Keramas. Rambut dicuci dengan menggunakan sampo khusus untuk anak secara teratur minimal 2 hari sekali. Agar anak tertarik, lakukan kegiatan dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan terlebih dahulu anak diajak untuk membeli sampo yang dia sukai.
3.        Kebersihan telinga. Bersihkan telinga bagian luar, dan bagian belakang telinga dengan menggunakan waslap setiap hari pada saat mandi. Hindari membersihkan bagian dalam telinga, sesungguhnya kotoran telinga bagian dalam dapat keluar dengan sendirinya ketika mengunyah makanan.
4.        Perawatan gigi. Gosok gigi bertujuan menghilangkan sisa- sisa makanan yang menempel pada gigi.
5.        Mencuci tangan. Kebersihan tangan yang tidak terpelihara dapat menyebabkan penyakit. Kuman dan virus dapat bertahan hidup hingga 2 jam di atas permukaan kulit, meja, gagang pintu, mainan, dll.
6.        Kebersihan kaki. Kegiatan ini dilakukan ketika selesai menggunakan sepatu yang berlama- lama, ketika hendak naik ke tempat tidur, atau saat akan berangkat tidur.
7.        Ganti baju. Ajari anak mengganti baju yang sudah dipakai saat keluar rumah. Begitupun baju yang sudah dipakai seharian. Ketika anak menolak, maka buktikan dengan memperlihatkan air bekas mencuci pakaian yang menurutnya masih bersih. Anak akan paham dan mau menerima apa yang ibu ayah sampaikan.
8.        Kebutuhan gizi. Pada usia 18 bulan, biasanya anak mulai sulit makan. Dalam memilih makanan, anak dipengaruhi berbagai faktor, seperti rasa, jumlah (piring terlalu penuh), dan cara penyajian (menarik atau tidak). Kebiasaan makan  terbina pada usia 2- 3 tahun. Berikut hal- hal yang perlu diperhatikan orang tua agar anak mau makan:
-          Biasakan anak setiap hari mengonsumsi makanan bergizi seimbang
-          Jadikan waktu makan saat yang menyenangkan bukan untuk mengajarkan disiplin apalagi bertengkar
-          Anak tidak akan bisa diam setelah ia bermain aktif
-          Perhatikan cara penyajian makanan. Berikan porsi sedikit terlebih dahulu sehingga ia minta tambah
-          Yang penting bukanlah jumlah jumlah yang dimakan, melainkan apa
yang dimakan
-          Anak menyukai makanan yang disajikan dalam piring atau mangkok, serta sendok yang sama setiap kali makan
-          Anak mungkin mau makan makanan yang sama selama 3 hari berturut, setelah itu tidak mau memakannya lagi
9.        Kebutuhan tidur dan beraktivitas. Setelah usia 3 tahun, kebanyakan anak melewatkan tidur siang. Masalah tidur muncul terutama ketika anak mau berangkat tidur. Kebiasaan berdoa, membaca cerita, dan membawa benda-benda kesayangan akan memberikan rasa nyaman dan aman pada anak. Namun perlu diingat, anak juga butuh beraktivitas, berikanlah kegiatan yang mengembangkan kemampuan gerak, kecerdasan, bahasa, maupun sosial emosionalnya.
10.  Mencegah kecelakaan. Agar anak terhindar dari kecelakaan, orang tua harus melindungi anak dari bahan dan benda berbahaya seperti obat- obatan, detergen, minyak tanah, racun serangga, mercon, pisau, colokan listrik, kabel, kompor, setrikaan, termos air panas, dan lainnya.  Hindari anak beramin dekat sumur, kolam, sungai, dan jalan raya. Orang tua perlu mendampingi anaknya, agar tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter