Kegiatan
membaca pada dasarnya merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang
mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata, menghubungkannya
dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan.
Durkin
(1966;1966a) telah mengadakan penelitian tentang pengaruh membaca dini pada
anak-anak, dia menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak dari
membaca dini. Anak-anak yang telah diajar membaca sebelum masuk SD pada
umumnya lebih maju di sekolah dari anak-anak yang belum membaca dini. Ahli lain
yaitu Steinberg telah berhasil dalam eksperimennya tentang mengajar membaca
dini unuk anak usia 1-4 tahun. Dia juga menemukan bahwa anak-anak yang telah
mendapat pelajaran membaca pada usia dini umumnya lebih aju di sekolah. Dia
juga mengemukakan bahwa setidaknya ada empat keuntungan mengajar anak membaca
dini dilihat dari segi proses belajar-mengajar.
Dalam penelitian lain, Glenn Doman(1998), seorang pendiri The Institute for The
Achievement of Human Potential di Philadelphia menyatakan bahwa anak balita
dapat diajarkan membaca dan lebih efektif daripada anak yang memasuki usia
sekolah(6 tahun). Dalam penelitiannya, Doman mengemukakan bahwa anak yang
berumur 4 tahun lebih efektif daripada anak yang berumur 5 tahun. Anak berumur
3 tahun lebih mudah diajari daripada anak berumur 4 tahun. Lebih jelasnya,
Doman mengatakan bahwa semakin kecil usia seorang anak, maka semakin mudah
untuk diajari membaca. Akan tetapi, dalam batas anak sudah mulai berbicara.
Karena anak yang belum bisa berbicara, akan sulit untuk diajari membaca.
Menurut Doman, hal
terpenting dalam mengajari anak agar bisa cepat membaca adalah terciptanya
suasana yang mengasyikkan ketika mengajar mereka. Tanamkan sebuah kesan bagi
anak bahwa mereka bisa menemukan suatu keasyikkan dengan cara membaca. Belajar
membaca dengan cara mengasyikkan, akan memudahkan anak untuk menguasai materi
dengan lebih cepat. Metode sehebat apapun jika tidak didukung oleh suasana yang
mengasyikkan, maka akan menyebabkan rasa malas bagi anak untuk diajak belajar.
Belajar dengan cara mengasyikkan akan memudahkan anak untuk menguasai materi
dengan lebih cepat.
Tidak ada komentar:
Write komentar