Tidak ada makanan dan minuman
yang paling baik bagi si bayi selain air susu ibu, sebab hal itu
benar- benar mempertaruhkan
kehidupannya. Maka mendapatkan ASI adalah
hak asasi bagi si anak.
Abdurrahman
al-Jaziri dalam Kitab Fiqh ‘Ala Mazahibil
Arba’ah, radha’ah (menyusui)
adalah sampainya (masuknya) air susu manusia (perempuan) ke dalam perut seorang
anak (bayi) yang belum berusia dua tahun.
Perintah
menyusui ini dijelaskan dalam al-Baqarah ayat 233. “Para Ibu hendaklah
menyusukan anak- anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada
para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan
juga seorang ayah karena anaknya dan waris pun berkewajiban demikian.”
Hak
Asasi Anak
Tidak
ada makanan dan minuman yang paling baik bagi si bayi selain air susu ibu, sebab
hal itu benar- benar mempertaruhkan kehidupannya. Maka mendapatkan ASI adalah
hak asasi bagi si anak.
Ahmad
Mustafa al Maraghi dalam tafsirnya menerangkan bahwa para ahli hukum Islam
bersepakat, menyusui dalam pandangan agama hukumnya wajib bagi seorang ibu
kandung. Kelak, sang ibu dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah atas
kehidupan anaknya.Bagi si bayi manfaat ASI meliputi:
1. Membantu
mencegah konstipasi
2. Mengurangi
resiko kegemukan dan diabetes
3. Mengurangi
resiko berbagai infeksi
Penelitian
menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI selama minimal 6 bulan akan memiliki
daya tahan tubuh yang lebih baik dan perkembangan kecerdasan yang lebih baik.
Peran
Serta Suami
Menurut
dr. Utami Roesli MD (Ped) MBA, Ketua Indonesia Breastfeeding Center,
keterlibatan seorang ayah dalam proses ini sebenarnya malah akan memberi
motivasi bagi ibu untuk menyusui. Jika ibu sudah memiliki motivasi dan optimistis
bisa menyusui, air susu pun akan berhamburan.
Menurut
Utami lagi, banyak kondisi produksi ASI seorang ibu dikarenakan oleh kondisi
emosi seorang ibu. Pada tahap inilah keterlibatan seorang ayah mampu
memperlihatkan rasa sayang dan perhatian terhadap ibu dan anak, bisa
mengakibatkan seorang ibu merasa lebih nyaman dan menghasilkan ASI yang
berlimpah.
Selain
memberikan perhatian kepada istri, peran suami juga berlaku pada hal lain.
Seperti menggendong anak, atau menggantikan popok, menyendawakan, memandikan,
memijat, atau hal lain seperti meringankan ibu dalam urusan rumah tangga,
secara tak langsug juga memberikan perasaan nyaman pada sang istri. Karena tiap
keluarga pasti menginginkan bayi sehat, yang bisa dicapai dengan memberikan ASI
saat masih kecil.
Hormon
Seperti
dilansir Harian Republika, terbitan 9
Maret 2006, ASI tak hanya memberi keuntungan bagi bayi tapi juga buat sang ibu.
Dr. Felicity Savage King menyatakan bahwa ibu yang menyusui mengalami penurunan
resiko kanker payudara pra menopause, kanker ovarium dan resiko patah tulang
pinggul.
Semakin
sering ASI diberikan, semakin besar pula rasa sayang ibu terhadap anak. Ini
berdampak pada sistem endoktrin ibu,
yakni bertambahnya zat prolactin oxytocin.
Produksi kedua zat ini dalam jumlah besar berefek langsung terhadap sistem
syaraf ibu. Ibu menjadi lebih bergairah mencurahkan kasih sayangnya. Reaksi ini
mempengaruhi pengalaman sensor bagi si bayi dan kelak membentuk perkembangan
emosionalnya. Selain itu, kontak kulit yang terjadi menimbulkan efek- efek
psikologis pada keduanya jika dilakukan
secara intens.
Teknik
Memberikan ASi
Teknik
memberikan susu juga seharusnya diberitahukan kepada ibu dengan benar. Seperti
pengajaran kepada bayi tentang bagaimana menyusui secara optimal. Bayi harus
diajarkan bahwa menyusu haruslah memasukkan seluruh daerah kecoklatan pada
puting susu ke mulut bayi. Sebab jika bayi hanya menghisap melalui puting
susunya saja, maka ASI yang keluar hanya sedikit sekali.
Jangan
takut kehabisan produksi susu, karena pabrik susu melalui hormon alveoli akan
segera menghasilkan lagi. Alveoli yang berbentuk bulat dan bergerombol seperti
anggur, dikelilingi otot yang disebut myeoepithel.
Otot myeoepithel inilah yang nantinya
akan memompa ASI keluar dari alveoli dan berkumpul di gudang ASI, di bagian
bawah payudara.
Masalahnya otot myeoepithel biasanya sangat bergantung
pada hormon oksitoksin yang dikirim otak. Jika hormon ini keluar, maka otot
akan bekerja. Sedangkan oksitoksin akan keluar hanya bila ibu merasa dalam
kondisi tenang dan nyaman. Di mana kondisi itu dapat tercapai bila seorang ayah
turut membantu di dalam prosesnya. Hormon tersebut disebut hormon kasih sayang.
Karena bisa tercipta dari kasih sayang yang diberikan suami kepada istrinya.
ASI ( Air Susu Ibu ) :D
BalasHapusJgn sampek salah lo ya.. Hhe
BalasHapus